Minggu, 23 November 2008

Moge Thunder 2005



MODIFIKASI motor sudah menjadi tren bagi para penggila motoris. Tak tanggung-tanggung banyak orang yang rela mengeluarkan kocek yang besar sekedar untuk memodifikasi motor agar terlihat lebih yahud. Bergaya standar sudah pasti bikin boring. Apalagi kalau motor itu terklasifikasi motor sport alias motornya kaum cowok.
Rasa itulah yang membuat Deaunu Perwira atau lebih ngetrend di panggil Dinnu berinisiatif untuk merombak Suzuki Thunder 125 full orisinil yang hampir setahun kebelakang menjadi tunggangannya.
“Bosan juga sih liat tampang motor gitu-gitu aja. Jadi apa salahnya di modif aja biar tampangnya lebih keren lagi dan tidak bosan,” ujar Dinnu. Dalam benak Dinnu, Thunder yang sejatinya bertipe motor sport mudah untuk dimodifikasi. Dengan gaya motor gede atau keren disebut Moge membuat si pemilik terlihat gagah.
Biar lebih terlihat sangar, Dinnu memasang velg Grimeka 17 inci dipadukan dengan ban pirelli MTR02 Dragon berukuran 160/60. Tapi, skenario awal yang coba ditunjukin, gak langsung nyemplak bisa dipasang. Velg grimeka bawaan Honda NSR jelas beda dengan Suzuki yang gak mungkin bisa gitu aja langsung klop.
”Setelah saya dapat gak langsung bisa dipasang. Butuh waktu dua hari bikin adaptor baru buat seporket belakang yang mentok. Daripada gak jadi, terpaksa saya bikin ke tukang bubut,” jelasnya.
Setelah kaki-kaki kelar, sekujur tubuh si Thunder dipolesi cat produk Sikken berwarna merah bata. “biar terlihat lebih garang,” pungkasnya. ***
Swing Arm bergaya aprilia
Untuk menyesuaikan velg lebar grimika, swing arm estede dilengserkan diganti swing arm model aprilia yang dibuat handmade.*
Mesin kohar
Mesin dikorek harian dengan menghaluskan lubang isap dan buang serta memapas silinder head. Karbu ori dilengserkan dan diganti karbu bawaan Kawasaki Ninja untuk menunjang kaki-kaki yang berotot.*
Data modifikasi :
Engine guard - custom
Lampu blkang – F1Z R
Karburator - Ninja
Kaliper belakang – Brembo
Baut body – setainless kunci L
Velk – Grimeka
Ban depan – 90/80 Battlax
Ban blkang – 160/60Pirelli MTR02 dragon
Sumber: Tabloid The Motor

NYAMBAT ..!!! ( bhs. betawi )



Woooiii...para Boss-Boss DBC...
Gabung and be a blog followers dong...
And jangan lupa...kirimin photo-photo kegiatan DBC ke email Moderator yang ga moderat ini..

dinosyafrudin@yahoo.com

Thanks buat partisipasinya...

Sabtu, 22 November 2008

Asal Usul















Asalnya dari kesamaan hobi di tempat gawe-an, kebersamaan, dan kecintaan terhadap jalanan, maka disepakatilah untuk dibentuk sebuah komunitas "pecinta kuda besi yang doyan jalan" yang diberi nama DBC, kependekan dari Dharmawangsa Bikers Community.
DBC adalah komunitas pecinta motor di hotel Dharmawangsa Jakarta, total anggota pada awal pembentukan adalah 36 bikers..
Usul-usul..waktu touring perdana plus peresmian pembentukan komunitas ini adalah pada Mei 2006, diikuti 27 bikers yang melaju dari Dharmawangsa hotel menuju Ciloto Puncak Bogor, ditengah derasnya guyuran hujan dan angin diiringi do'a para istri bikers yang mengharapkan keselamatan bagi para pejantannya..
Akhirnya para bikers sampe juga ditujuan dengan selamat meski ada insiden kecil, yaitu terjatuhnya "Om Sal" dekat puncak, namun insiden tersebut tidak meruntuhkan semangatnya untuk menuju Ciloto..
Sehabis mandi dan makan, mulain deh para bikers kumpul buat membentuk pengurus-pengurus DBC..saat itu secara aklamasi telah terpilih ketua DBC periode 2006-2008 yaitu "Boss Bofuck".